Selasa, 05 Juli 2011

KH Zainuddin MZ Wafat Separuh Hidup Zainudin Diberikan untuk PPP

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Kabar duka menyelimuti bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. KH. Zainudin MZ yang lebih dikenal sebagai Da'i Sejuta Umat meninggal dunia akibat penyakit jantung dan gula darah, Selasa (5/7), pukul 9.15 di Jakarta.

Zainuddin meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Saat itu, Ia langsung dilarikan ke RSPP karena  pingsan usai sarapan. "Habis shalat shubuh bapak sarapan. Setelah sarapan langsung pingsan," kata Lutfi, anak Zainuddi MZ di rumah duka,  Jalan Gandaria 1, Gang Haom, Jakarta Selatan.

Dijelaskan Luthfi, ayahnya tidak pernah mengeluh sakit sebelumnya. Hanya saja kata dia, Zainuddin mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Terpisah, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Persatuan Pembangunan, Emron Pangkapi, mengatakan, sosok yang dijuluki Da'i Sejuta Umat itu telah memberikan separuh masa hidupnya di partai berlambang kabah tersebut. "Sepotong masa hidupnya diberikan di PPP," kata Emron Pangkapi, Selasa (5/7), di sela-sela Muktamar VII PPP di Bandung, Jawa Barat.

Emron mengatakan, Zainudin tetap salah satu tokoh yang telah membesarkan PPP. Sebelum di era reformasi akhirnya Zainudin mendirikan Partai PPP Reformasi yang kemudian berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi. "Bagaimanapun Zainudin MZ pernah berkontribusi besar," kata Emron.

Dia juga mengatakan, Zainudin pernah selama 15 tahun menjadi juru kampanye PPP. "Termasuk pada pemilu tahun 1999," katanya.

Sebelum Muktamar VII PPP di Bandung, menurut Emron, Zainudin MZ sempat berkomunikasi dengan Ketua Majelis Syariah Dewan Pimpinan Pusat PPP, Nur Muhammad Iskandar. "Beliau (Zainudin) memang sebelum muktamar itu sudah dalam keadaan sakit," kata Emron yang juga Ketua Panitia Muktamar VII PPP, itu.

Kontribusi Zainudin untuk PPP pada masa lampau kata Emron begitu besar. Kata Emron setelah Zainudin tidak lagi di PBR, sempat berkomunikasi kembali dengan PPP. "Tapi, tidak untuk berkecimpung di dunia politik. Sampai meninggal dunia hanya memberikan tausiah saja. Beliau murni berdakwah, sebelum meninggal dunia," kata Emron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar